STUDI HADIS BERMASALAH (TIDURNYA ORANG BERPUASA ITU IBADAH)

STUDI HADIS BERMASALAH 
(Tidurnya Orang Berpuasa itu lbadah)

Hadis mengenai tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah merupakan Hadis populer karena banyak orang mengetahuinya, bahkan Hadis ini banyak digunakan sebagai alasan oleh para santri yang malas untuk mengaji di siang hari pada bulan Ramadhan. Namun, ternyata Hadis tersebut tidak tercantum dalam kitab-kitab Hadis populer. Teks lengkap Hadis tersebut adalah sebagai berikut:
نَوْمُ الصَّائِمِ عِبَادَةٌ ، وَصُمْتُهُ تَسْبِيْحٌ، وَعَمَلُهُ مُضَاعَفٌ , وَدُعَاؤُهُ مُسْتَجَابٌ , وَذَنْبُهُ مَغْفُوْرٌ  
“Tidurnya orang yang berpuasa itu ibadah, diamnya adalah tasbih, amalnya dilipatgandakan (pahalanya), doanya dikabulkan, dan dosanya diampuni.”
Setelah di teliti ternyata hadis tersebut merupakan hadis palsu karena didalamnya terdapat perowi yang bernama “Sulaiman bin Amar”. Menurut para ulama’ sulaiman ini merupakan pemalsu hadis. Imam al-Bukhari mengatakan, "Sulaiman bin Amr adalah matruk (Hadisnya semi palsu lantaran ia pendusta). 
Selain hadisnya palsu, hadis tersebut juga berdampak buruk bagi perilaku sebagian masyarakat Islam, khususnya di Indonesia . Banyak orang berpuasa tetapi tidak mau bekerja pada siang hari. Alasannya, mereka menyebut-nyebut Hadis bahwa tidurnya orang yang berpuasa itu adalah ibadah. Memang benar, orang yang berpuasa itu meskipun tidur, ia tetap akan mendapatkan pahala. Tetapi pahala itu diperolehnya lantaran puasanya itu, bukan lantaran tidurnya. 
Jadi dapat disimpulkan bahwa hadis tentang tidurnya orang yang berpuasa merupakan hadis palsu dan tidak layak diamalakan. Maka setelah kita mengetahuinya mudah-mudahan hadis-ini tidak akan beredar dan disebut-sebut lagi di masyarakat, dan tugas kita sebagai intelektual harus menyuarakan tentang pemahaman hadis ini yang sebenarnya. 

SUMBER
Yaqub, Ali Mustafa. 2003. Hadis-Hadis Bermasalah. Jakarta: Pustaka
Firdaus.

Comments