Maha suci Allah, pemilik kebesaran dan kemuliaan, Puji syukur kami haturkan kehadirat-Nya, karena berkat rahmat serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tepat pada waktunya. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita baginda Nabi Muhammad shollallahu alaihi wasallam. Sang revolusioner sejati, pembawa dan penuntun kalam ilahi. Sebelumnya, kami ucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang turut mendukung atas terselesaikan nya makalah ini. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun makalah ini. Meskipun kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalamnya, baik dari segi penulisan atau isi. Oleh karena itu, kami membuka lebar saran dan kritik dari pembaca yang budiman, agar kedepannya makalah ini dapat menjadi lebih baik. Besar harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan serta pengalaman bagi pembacanya.
Yogyakarta, 01 Maret 2018
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejarah merupakan sesuatu yang bisa membuat kita lari ke masa lalu, dengan kembali mengorek-ngorek fakta yang ada. Pada makalah ini, akan membahas tentang sejarah perkembangan Ulumul Qur`an. Tujuan dari Ulumul Qur`an sendiri adalah supaya kita dapat memahami Kalamullah, mengetahui cara yang dipergunakan oleh para ahli tafsir dalam menafsirkan Al-Quran mengetahui persyaratan-persyaratan dalam menafsirkan Al-Quran dan mengetahui ilmu-ilmu yang dibutuhkan untuk menafsiri Al-Quran. Sejarah munculnya istilah Ulumul Qur‟an menurut para Ulama berbeda-beda. Dari pendapat-pendapat yang ada tentang Ulumul Quran itu tidak sama, salah satunya yaitu: menurut Imam Al-Zarqoni bahwa istilah Ulumul Quran ini muncul bersamaan dengan munculnya kitab Al-Burhan fi Ulumul Quran karya Ali Ibrahim Ibnu Sa‟id yang terkenal dengan sebutan Al-Hufi. Kitab tersebut ada 30 jilid. Kitab ini ditulis pada abad ke-5 H. Berdasarkan hal ini Al-Zumaroh berpendapat bahwa istilah Ulumul Quran lahir pada abad ke-5 H. Selain itu ,pada abad V H pula mulai disusun Ilmu I‟rabil Quran dalam satu Kitab. Di samping itu, penulisan kitab-kitab dalam Ulumul Quran masih terus dilakukan oleh para Ulama pada masa ini. Maka dari itu, kita akan mengulas sedikit tentang sejarah perkembangan Ulumul Quran dan Ulama‟ Ulumul Qur‟an abad ke-V H. Supaya kita bisa mengetahui bukti-bukti sejarah perkembangan Ulumul Quran dari karya Ulama‟ pada masa itu.
2 | Sejarah Ulumul Qur'an Abad ke-V
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka rumusan masalah yang diperoleh, antara lain sebagai berikut: 1. Bagaimana sejarah perkembangan Ulumul Quran Abad ke-V? 2. Siapa saja Ulama‟ Ulumul Quran pada masa itu dan apa karyanya?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan Ulumul Quran pada abad ke-V 2. Untuk mengetahui Ulama‟ Ulumul Quran pada masa itu dan apa saja karyanya.
D. Metode
Adapun metode yang kami lakukan dalam penyusunan ini dengan “studi pustaka” yakni mengambil dan menyusun berbagai sumber mengenai materi tersebut, kemudian dikumpulkan dan kami susun secara sistematis.
3 | Sejarah Ulumul Qur'an Abad ke-V
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Ulumul Quran Abad ke-V Pada masa ini cabang Ulumul Quran semakin bertambah. Hal ini dikarenakan, pada masa ini terdapat beberapa pegiat ilmu yang memunculkan cabang baru atau corak baru atas ilmu yang sudah ada sebelumnya. Bahkan menurut salah satu pengamat, abad ke 5 adalah awal munculnya istilah ulumul Quran yang disinyalir dari kitab salah satu ulama‟ bernama AL-Hufy dengan judul Al-Burhab Fi Ulum Al-quran.1 Selanjutnya, di bawah ini merupakan Ulama' Ulumul Quran pada abad ke-V: 1. Ali ibnu Ibrahim bin Sa‟id Al-Hufy (w. 430 H), selain mempelopori Ilmu I’rab Al-Quran, beliau juga menyusun kitab Al-Burhan Fi Ulum Al-Quran yang terdiri dari 30 jilid. 2. Abu Amr Al-Dany (w. 444 H), menyusun kitab At-Taysir fi Qira’at Al-Sab’i dan kitab Al-Muhkan fi An-Nuqat. 3. Al-Mawardi (w. 450 H), menyusun kitab Amtsal Al-Quran yang membahas tentang mitsal-mitsal dalam Al-Quran.2 4. Abu Al-Hasan Al-Wahidi (w. 367 H), menulis Asbab An-Nuzul.3
B. Biografi Ulama' Ulumul Quran Abad ke-V 1.
Abu Amr al-Daniy Nama lengkapnya adalah al Imam al Hafidz al Mujawwid al Muqri‟ al Hadziq „Alim al Andalus Abu Amr Utsman bin Sa‟id bin Utsman bin Sa‟id bin Umar al Umawiy al Qurtubiy tsumma ad Dani. Beliau dahulu dikenal dengan nama Ibn Shairafiy. Beliau lahir pada tahun 371 H di daerah Cordoba, Andalusia.
1 Manna‟ Khalil qattan. Studi Ilmu-Ilmu Al-Quran. Terjemahan Mudzakkir AS (Bogor: Litera AntarNusa, 2016). hlm. 7 2 Hasbi Ash-Shiddiqi. Ilmu-Ilmu Al-Quran (Jakarta: Bulan Bintang, 1972). hlm. 14 3 Fahd bin Abdurrahman Ar-Rumi. Ulumul Quran. Terjemahan Akhsin Sakho‟ (Yogyakarta: Titian Ilahi Press 1997). hlm. 63.
4 | Sejarah Ulumul Qur'an Abad ke-V
Beliau memulai pengembaraan ilmu pada usia 385 H dan pergi kre Masyriq pada tahun 397 H. Menetap di Qoiruwan selama 4 bulan, beliau kemudian menuju Mesir. Sesampainya di sana, pada bulan Syawwal beliau menetap selama satu tahun kemudian pergi melaksanakan ibadah haji. Beliau kembali ke Andalusia pada Dzulqo‟dah pada tahun 399 H dan mengembara lagi ke Tsughro pada 403 H. Beliau bermuqim di sana selama 7 tahun lalu kembali ke kampung halaman. Kemudian menggembara ke Dania pada 417 H. Di antara guru-gurunya: Abi muslim Muhammad bin Ahmad al Katib, pengarang kitab al Baghowi (guru besar imam ad Dani). Beliau meriwayatkan dengan sanad: dari Ahmad bin Faros al Makkiy, Abdurrahman bin Utsman al Qusyairy, Abdul Aziz bin J‟far bin Khawasti al Farisi, Nazil al Andalusi, Kholaf bin Ibrahim bin Khoqon al Mishry. Sedangkan di antara murid-muridnya aadalah: putranya sendiri yang bernama Abul Abbas, Abu Dawud Sulaiman bin Abul qasim Najah, Abul Hasan Ali bin Abdurrahman bin rosysy, Abu Bakr al Fasiih, Abul Qasim bin al Arabiy, Abu Abdullah Muhammad bin Faraj al Manahi, dan lain-lain. Abu Am Al-Dany adalah seoang yang baik, indah tulisanya, baik hafalanya, religius, wara‟, Dia juga mengerti hadits dan jalan-jalannya, nama-nama rawinya, serta pengutipannya. Imam ad Syahabi berkata: kepadanya-lah konsep ilmu qiraat dan ilmu mashahif bermuara. Di samping juga menguasai ilmu hadits, tafsir, nahwu, dan lain sebagainya. Beliau wafat pada hari senin pertengahan bulan Syawwal tahun 444 H di usianya yang ke 73 tahun. Kemudian jasadnya dimakamkan di sebuah pemakaman di daerah asalnya, Daniyah. Beberapa karyanya antara lain: 1. Jami al Bayan fi al-Qiraat al-Sab’i 2. al-Taysiir fi Qira’ 3. al-Iqtishod fi al-Qiraat al- Sab’i 4. Iijaz al-Bayan fi al-Qiraati Warasy
5 | Sejarah Ulumul Qur'an Abad ke-V
5. al-Takhlish fi al-Qiraati Warasy4 2.
Imam Al Mawardi Nama lengkap ilmuwan Islam ini adalah Abu al Hasan Ali bin Habib al Mawardi. Alboacen. Begitu peradaban Barat biasa menyebut pemikir dan pakar ilmu politik termasyhur di era Kekhalifahan Abbasiyah ini. Lahir di kota pusat peradaban Islam klasik, Basrah (Baghdad) pada 386 H/975 M, belajar ilmu hukum dari Abul Qasim Abdul Wahid as Saimari, seorang ahli hukum mazhab Syafi‟i yang terkenal. Pindah ke Baghdad melanjutkan pelajaran hukum, tata bahasa, dan kesusastraan dari Abdullah al Bafi dan Syaikh Abdul Hamid al Isfraini. Dalam waktu singkat ia telah menguasai dengan baik ilmu-ilmu agama, seperti hadis dan fiqh, juga politik, filsafat, etika dan sastra. Di mata raja-raja Bani Buwaih, Al-Mawardi mendapatkan kedudukan yang cukup tinggi. Ia hidup pada masa pemerintahan dua khalifah: Al-Qadir Billah (381-422 H) dan AlQa‟imu Billah (422-467 H). Wafat pada 1058 M, dalam usia 83 tahun. Karya-karya Al-Mawardi: a. Amtsalul Quran (Perumpamaan dalam Al-Quran), b. Adab al-Duniya wa al-Din (Tata Krama Kehidupan Duniawi dan Agamawi) c. Al-Ahkamu As-Sulthaniyah (Peraturan-peraturan Kerjaan/ pemerintahan) d. Siyasatu Al-Wazarati wa Siyasatu Al-Maliki (Ketentuan-ketentuan Kewaziran, Politik Raja) e. Tashilu An-Nadzari wa Ta’jilu Adz-Dzafari fi Akhlaqi Al-Maliki wa Siyasati Al-Maliki f. Siyasatu Al-Maliki g. Nashihatu Al-Muluk
4 Basil. Ulumul Qu‟an Abad ke 5. Dalam http://makalahiqta.blogspot.co.id.ulumul-quranabad-ke-5.html. diakses pada 03 Maret 2018.
6 | Sejarah Ulumul Qur'an Abad ke-V
h. Al-Hawi,
yang dipakai sebagai buku rujukan tentang hukum mazhab Syafi‟i oleh ahli-ahli hukum. Termasuk Al-Isnavi yang sangat memuji buku ini. Buku ini terdiri 8.000 halaman, diringkas oleh Al Mawardi dalam 40 halaman berjudul Al-Iqra.5 3. Imam al Khufiy Nama lengkapnya adalah Ali ibn ibrahim ibn said Al-haufi. Syekh Muhammad Abdul Aziz az-Zarqani menyebutkan dalam kitabnya, Manaahilul „Irfaan fii Uluumil Qura‟an, bahwa ia telah menemukan dalam perpustakaan Mesir sebuah kitab yang ditulis oleh Ali bin Said yang terkenal dengan Al-Hufi, judulnya Al-Burhaan fii Uluumil Qur‟an yang terdiri dari 30 jilid. Dari ke-30 jilid itu ada 15 jilid yang tidak tersusun dan tidak berurutan. Pengarang membicarakan ayat-ayat Alquran menurut tertib mushaf. Dia membicarakan ilmu-ilmu Alquran yang terkandung ayat itu secara sendiri, masing-masing diberi judul sendiri, dan judul yang umum disebutkan dalam ayat, dengan menuliskan alqaul fii qaulihi ‘Azza wa Jalla (pendapat mengenai firman Allah), lalu disebutnya ayat itu. Kemudian di bawah judul ini dicantumkan alqaul fii al-Ii’rab (pendapat mengenai morfologi). Di bagian ini ia membicarakan ayat dari sisi nahwu dan bahasa. Selanjutnya al-qaul fil ma’na wat tafsiir (pendapat mengenai makna dan tafsirnya). Di sini ia jelaskan ayat itu berdasarkan riwayat (hadis) dan penalaran. Setelah itu al-qaul fil waqfi wal tamam (pendapat mengenai tanda berhenti dan tidak). Di sini ia menjelaskan tentang waqaf yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan. Terkadang qira‟at diletakkan dalam judul tersendiri, yang disebutnya dengan al-qaul fil qira’at (pendapat mengenai qira‟at). Kadang ia berbicara tentang hukum-hukum yang diambil dari ayat ketika ayat dibacakan.6
5 Basil. “Ulumul Qu‟an Abad ke 5”. Dalam http://makalahiqta., Diakses pada 3 maret 2018 6 Basil. “Ulumul Qu‟an Abad ke 5”. Dalam http://makalahiqta., Diakses pada 3 maret 2018
7 | Sejarah Ulumul Qur'an Abad ke-V
4. Al Wahidi Nama lengkap al-Wahidi adalah Ali ibn Ahmad ibn Muhammad ibn ali ibn mattuyah, yang dikenal dengan nama Imam abu Hasan AlWahidi an Naisabury. Bapaknya bernama Ahmad ibnu Muhammad dari golongan pedagang. Al-Wahidi adalah seorang murid dari alTsa'labi, yakni seorang pengarang tafsir, dari beliau lah dia belajar dan menimba ilmu tafsir untuk bekal ilmu yang luas. Kemudian al Wahidi belajar dari bahasa arab dari Abdul Hasan, belajar ilmu lughah dari Abu Afdal Ahmad bin Muhammmad ibnu Yusuf al-Arudhi. Al-Wahidi merupakan ahli fiqh pada mazhab syafi'i, sebagaimana telah disebutkam dalam golongan ulama ulama fiqih syafi'iyah pada beberapa kitab. Imam al-Wahidi meninggalkan beberapa karya yang luar biasa, peninggalan tersebut merupakan sebuah argumen nyata tentang kelebihan beliau. Karya beliau terdapat pada beberapa cabang disiplin ilmu pengetahuan, namun kebayakan membahas mengenai Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir. Karya karya beliau tersebut antara lain: a. Asbab al-Nuzul b. Al- Wajiz fi al-Tafsir Al-Qur'an al-Majid c. Al-Basit fi al-Tafsir d. Ma'ani al Tafsir, dan banyak lagi karya-karya al-Wahidi yang lainnya.7
C. Kitab Kitab Ulumul
Quran Abad Ke V a. Al-Burhan Fi Ulum Al-Quran Dalam kitab ini terdapat 30 jilid yang mana memiliki 15 jilid yang menyebutkan ayat-ayat al-qur'an sesuai dengan tertib mushaf yang mencangkup pembahasan ulumul qur'an. Disatu sisi penulis memberikan tajuk yang berkait dengan masalah i'rab, pembahasan didalamnya
7 Rofiq Amrillah. “Al-Bayan” dalam jurnal Studi Al-Qur'an dan Tafsir . 2(1) juni 2017. hlm. 89.
8 | Sejarah Ulumul Qur'an Abad ke-V
mencangkup tentang gramatika (Nahwu( dan kebahasaan. Dalam masalah makna dan tafsir ia menjelaskan dengan metode tafsitr bil ma'tsur dan ma'kul. Kemudian ia membahas masalah al-waqaf dan at-tamam terkadang ia membahas masalah qiraat ini dalam topik tersendiri.8 b. At-Taysir fi Qira’at Al-Sab’i Dalam hal ini, ilmu yang dibahas merupakan ilmu tentang perbedaan dalam membaca alqur'an, atau dengan pembahasan lain ilmu ini juga membahas tentang penjelasan mengenaihadist yang menerangkan bahwa al-qur'an diturunkan dengan 7 huruf, penjelasan mengenai hadist yang menghimbau untuk ittiba' kepada imam-imam salaf tentang permasalahan dalam membaca al-qur'an. Hingga membahas tentang takbir dalam qiraah Ibnu Katsir dan hadist yang menjelaskannya. c. Amtsal Al-Quran Al-Imam Al-Mawardi menulis buku ini tentang perumpamaan dalam Al-Qur'an, yang menurut pendapat As-Suyuti merupakan buku pertama dalam soal ini. Menekankan pentingnya buku ini, Al-Imam Al-Mawardi menulis, “salah satu dari ilmu Qur'an yang pokok adalah ilmu ibarat, atau umpama. Yang Orang telah mengabaikan hal ini, karena mereka membatasi perhatiannya hanya kepada perumpamaan, dan hilang pandangannya kepada umpama-umpamanya yang disebutkan dalam kiasan itu. Suatu perumpamaan tanpa suatu persamaan (misal), ibarat kuda tanpa kekang, atau unta tanpa penuntun. d. Asbab An-Nuzul Asbabul an-nuzul merupakan kitab karangangan al-Wahidi. Menurut pendapat al-Wahidi asbab al-nuzul diturunkanya ayat al quran akan memberikan sebuah pemahaman, tidak hanya pemahaman tekstual tetapi pemahaman kontekstual.9
8 Manna al-Qaththan. Pengantar Studi Ilmu Al-Qur'an. Terjemahan Mudzakkir AS. (Jakarta:Pustaka Al-Kautsar, 2006). hlm. 8-9. 9 Basil. “Ulumul Qu‟an Abad ke 5”. Dalam http://makalahiqta., Diakses pada 3 maret 2018
9 | Sejarah Ulumul Qur'an Abad ke-V
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada abad ke lima cabang ilmu al quran semakin berkembang dengan bermunculan nya para tokoh dengan karya karyanya seperti Ali ibnu Ibrahim bin Sa‟id Al-Hufy dengan karyanya yang berjudul Al-Burhan Fi Ulum Al-Quran, Abu Amr Al-Dany dengan karyanya yang berjudul At-Taysir fi Qira’at Al-Sab’I yang membahas tentang perbedaan dalam membaca alqur'an, Al-Mawardi dengan kitab Amtsal Al-Quran yang membahas tentang mitsal-mitsal dalam Al-Quran, Abu Al-Hasan Al-Wahidi menulis Asbab An-Nuzul, Az-Zamakhsari dengan karyanya yang berjudul Al-Kasysyaf, yang membahas tentang Balaghoh Al Quran dan di tangannya lah tafsir bil ma’qul mencapai puncaknya. Dan karya karya yang mereka tulis terus dikembangkan pada abad abad selanjutnya.
B. Saran
Demikian pembahasan mengenai ulumul qur'an pada abad ke V. makalah ini pun tidak luput dari kesalahan dan kekurangan maupun target yang ingin dicapai. Adapun kiranya terdapat kritik dan saran yang dapat digunakan sebagai penunjang pada makalah ini kami ucapkan terima kasih.
10 | Sejarah Ulumul Qur'an Abad ke-V
DAFTAR PUSTAKA
Amanah, Siti. 1993, Pengantar Ilmu Al-Quran dan Tafsir. Semarang: CV AsySyifa‟.
Ar-Rumi, Fahd bin Abdurrahman. 1997. Ulumul Quran. Terjemahan Akhsin Sakho‟. Yogyakarta: Titian Ilahi Press.
Ash-Shiddiqi, Hasbi. 1972. Ilmu-Ilmu Al-Quran. Jakarta: Bulan Bintang.
Basil. Ulumul Qu‟an Abad ke 5. Dalam http://makalahiqta.blogspot.co.id.ulumulquran-abad-ke-5.html. diakses pada 03 Maret 2018.
https://holyquranku.wordpress.com.html. Diakses pada 03 Maret 2018.
Muslimah, Siti dkk. 2017. "Urgensi Asbabun Nuzul Menurut Al-Wahidi" dalam Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Tafsir (2) 1 (juni).
Qattan, Manna‟ Khalil. 2016. Studi Ilmu-Ilmu Al-Quran. Terjemahan Mudzakkir AS. Bogor: Litera Antar Nusa.
Comments
Post a Comment